![]() |
Simbah dan buyutnya |
Teruntuk Lampu Bohlam : # 11 - Tua
Putri kedua saya yang bernama Ayu ini sangat senang akan kehadiran simbah di rumah kami beberapa bulan yang lalu. Putri keduaku yang beranjak hampir enam tahun ini selalu mengelus wajah simbah dan selalu bertanya sebagai bentuk keingintahuannya pada simbah buyutnya.
"Mbahyut? kok mukanya begini?" sambil terus dielus muka simbah dan terus bertanya.
"Wis tuo" jawab simbah sambil tersenyum.
"Lihat tangan simbah, kok dielus-elus gak balik lagi? tanyanya polos.
Simbah buyut hanya bisa senyum dan ingin memeluk putri keduaku ini. Putriku ini selalu mencium dan terus mendekati sambil memperhatikan wajah simbah buyutnya. Putri keduaku ini juga gak tega saat simbah berjalan yang tidak tegap lagi, membuat semua kelihatan kerepotan saat mengambil gelas atau piring. Putriku ini yang sering membantunya. Aku jadi berpikir mungkin jika Tuhan masih memberi umur panjang mungkin aku akan seperti itu, seperti simbah. Tua, keriput dan berjalanpun terasa susah karena badan tak tegap lagi.
hiks.. hiks...
ReplyDeleteudah lama gak ke mbah uti, :(
Nahh.........lho... hayooo temui simbah mbak :)
Deletejadi kangen mbah uti saya :')
ReplyDeleteTerimakasih telah berkunjung :)
DeleteAyu sayang sekali dengan simbah :)
ReplyDeletesalam kenal ya mba.
Iya salam kenal juga :), terima kasih ya mbak
Deletesemoga jika kita diijinkan sempat menjadi simbah, akan menjadi simbah yang disayangi cucunya seperti mbahnya AYu ya Mbak :)
ReplyDeleteIya mak latree s7 :)
Delete