Monday 6 May 2013

Konde Masalalu

credit

Untuk Monday Flash Fiction Prompt # 12 : Konde


Entah kenapa pikiranku mengarah pada kamarnya mbak Rini. Setelah masuk aku perhatikan dari sudut kesudut hingga akhirnya mataku tertuju pada sebuah kotak ukuran sedang. Aku buka perlahan kemudian aku tutup kembali.

"Kotak ini yang akan aku kubur jauh-jauh dari kehidupannya"

Sambil merapikan pakaian yang  berantakan di kamar itu, ada hal yang masih mendera pikiranku "Kotak masalalu sudah tapi masih ada yang kurang, apa yah?"


Aku terkejut saat aku secara tak sengaja menyenggol sesuatu yang besar dan menyembul. 

Astaga! Konde? Tapi, siapa yang pakai konde di rumah ini?



"Ahh..ini konde tidak penting" aku bergegas meninggalkan rumah. Menutup pintu kemudian menguncinya.

"Shinta" ada seseorang memanggil namaku dan menepuk pundakku. Aku menoleh, disana sosok wanita dengan rambut sebahu berwajah pucat.

"Mbak Rini....." aku memeluknya. Kulihat disana ada dua orang perawat sedang menunggu.

Kedua perawat itu berusaha mendekatiku dan berbisik "Mbak Shinta, tolong kawannya diajak masuk. Mbak masih Ingat apa kata Dokter Baskoro?".

Aku hanya mengangguk, kemudian menggapai tangan mbak Rini dan menuntunnya ke dalam rumah.

"Mbak masih ingat rumah ini?"

"Masih, yang  aku ingat cuma kamarku, tapi aku lupa sebelah mana yah"

"Oh yah dekat dapur itu, bukan?"

"Oke aku kesana yah"

"Baik, silahkan!"

Aku berbalik kemudian meninggalkan Mbak Rini sendiri memasuki kamar itu.


Brakkkkkkkkkkk..........

Aku berlari menuju kamar dan  melihat mbak Rini  membuang semua yang ada di kamar itu. Kamar berantakan dan kaca hiasnya pecah.

 ".........Neng Stasiun Balapan.... kuto Solo seng dadi kenangan...kowe karo aku......hahahahhaha.." mbak Rini bernyanyi gak karuan sambil memeluk konde tadi.

"Mbak,  katanya semua sudah mbak sembunyikan, kenapa masih ada benda yang masih mengingatkan kejadian itu mbak?" tegur salah satu perawat tadi.

Aku  panik seketika. Aku bingung, sejak awal tak bertanya benda apa yang mungkin akan mengingatkan masalalu kelam  yang mengakibatkan Mbak Rini menjadi stres.

"Mbak Rini?"

"Apa kamu, kamu siapa aku gak kenal...hahahahaa"

"Mbak Rini, ini aku Shinta sahabatmu. Tadi mbak tau namaku kenapa sekarang berubah"

"Pergi ! Kau yang merebut mas Didi yah...jangan pura-pura kamu....hahahha"


Aku hanya bisa menggelengkan kepala. 


"Konde, kenapa konde tadi aku abaikan yah...coba aku sembunyikan, pasti gak seperti ini kejadiannya"

Mbak Rini dalam kekacauannya. Tertawa , menangis kadang bernyanyi sambil menari melenggak-lenggokkan badannya diatas tempat tidur yang sudah berantakan.

".......cintaku sekonyong-konyong koder...karo kowe cah bagus  jenenge mas Didi...mas Didi...kemana kamu sekarang ...hahaaa... " 

Kemudian aku ambil lagi kotak tadi dan membukanya kembali. Disana ada kebaya, selendang dan sebuah kotak makeup. 

"Oh ya aku lupa konde itu .........." 

Konde itu ternyata mengingatkan  mbak Rini dengan profesinya sebagai "ledek". Pertemuannya sama mas Didi saat tayub di gelar sebuah dusun   daerah Grobogan, membuat mbak Rini menjadi kecewa. Mbak Rini dicampakkan kemudian ditinggalkan begitu saja. 

Kedua perawat tadi mengahampiriku. 


"Mbak Shinta......terpaksa sahabatnya aku bawa kembali untuk memulihkan gangguan jiwanya"


Aku hanya diam dan tak bisa berkata apa-apa. Mbak Rini meronta-ronta dan masih menggengam konde tadi kemudian  dimasukkan kembali dalam mobil ambulan yang membawanya kembali ke Rumah Sakit Jiwa. 




Keterangan 
"Ledek" adalah  penari kesenian Tayub.
Tayub adalah sebuah seni tari peninggalan nenek moyang masa lampau yang masih exist hingga sekarang, dan seni tayub Grobogan adalah salah satu seni tayub  yang digemari masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.





 


14 comments:

  1. Wahhhh ilmu baru nih, aku pikir ledek itu penari nakal :D

    antara lucu dan sedih :)

    ReplyDelete
  2. oalaaah, kasiannya mbak rini *colek2 3 rini di MFF *lho :D. nah kan, bener kata mbak hana, antara lucu dan sedih :)

    ReplyDelete
  3. idenya bagus, Mbak.. tapi bisa dipadatkan lagi deh kayaknya :)

    ReplyDelete
  4. Sedih.. tapi lucu juga. jadi bingung. #eh
    bagus mbakk ceritanya! :D

    ReplyDelete
  5. Duhh.. Tapi ini bukan tentang saya kok.. :D


    *mlipir*

    ReplyDelete
  6. Maafin yang merasa namaya "Rini"...jika ada kesamaan tokoh maupun tempat ini cuma fiktif belaka....alias khayalan ... wkwkwk

    ReplyDelete
  7. ayo, mbak.. dialognya dirapihin lagi tata cara penulisannya, ya.. bisa dilihat contoh2 ff di saya *promosi* :p

    ReplyDelete
  8. Aku suka ama ceritanya :)
    Tapi ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku, mungkin ini hanya selera personal aku aja ya.

    Misalnya:
    Sambil merapikan pakaian yang berantakan di kamar itu, ada hal yang masih mendera pikiranku "Kotak masalalu sudah tapi masih ada yang kurang, apa yah?"

    Kalimat di dalam tanda petik itu sebenarnya dialog di dalam pikiran atau dialog yang keluar dari mulut?
    Kalau itu hanya dialog di pikiran/hati, saya rasa ga perlu dikasih tanda kutip.

    Kalau memang dialog yang keluar dari mulut, memang benar berada di dalam tanda kutip. Tapi aku sendiri kurang suka dengan gaya monolog/bicara pada diri sendiri yang divisualisasikan lewat mulut, jika tidak berada di situasi dan kebutuhan yang tepat. Nanti malah jadi seperti sinetron2 di Tivi, yang tokohnya sering ngomong ama diri sendiri, padahal tidak pada momen dan keperluan yang tepat.
    Dan aku rasa kalimat di cerita tadi tidak diperlukan monolog lewat mulut. Kecuali kalimat ini:
    "Ahh..ini konde tidak penting" aku bergegas meninggalkan rumah. Menutup pintu kemudian menguncinya.

    Nah, itu baru momen yang tepat untuk monolog pada diri sendiri. :)

    Salah satu monolog yang tepat lagi itu contohnya seperti ini:
    "Aha!! Ini dia!!!" Akhirnya kutemukan juga konde yang hilang beberapa tahun lalu di gudang ini.

    Just my opinion :)

    ReplyDelete
  9. kasian mba rini..namanya kembali menjadi pemeran FF hehehe
    ceritanya bagus mba...kl masalah kritikan biarkan ahlinya yg bicara hehe :D

    ReplyDelete
  10. Idenya sendiri oke, sayangnyaaaa ... EYD-nya masih berantakan. Kalo ditulis ulang dan dirapiin EYD-nya, pasti bakalan keren deh. Rawr~!

    Salam kenal. ^___^

    ReplyDelete
  11. Nama Rini emang keren ya *selalu di pake di FF* hihihi...

    EYD nyaaa... *clingak clinguk* mas Sulung blum mampir kesini kayaknya yah :D

    ReplyDelete