![]() |
Credit Dok Pribadi : RinRin Indrianie |
Teruntuk Monday FlashFiction Prompt # 13 : Bapak Pemilik Warung.
"Jon, aku tunggu di pintu gerbang yah?" Tono mengakhiri pembicaraan di handphonenya. Sejenak matanya menjelajah tiap sudut gedung di depannya. Masa itu membuat dirinya dan sahabatnya Jono, kangen pecelnya Lik Sudar.
"Tono!" Suara Jono membuyarkan lamunannya.
Tanpa banyak kata mereka langsung menuju pada sebuah sudut sekolahan, tempat favorit mereka saat masih memakai celana biru pendek.
Setibanya di sana, sosok laki-laki tua sudah beruban berdiri di depan mereka duduk.
"Lik Su!" sapa Tono pada laki-laki tua tadi.
"Hey, kamu Ton, lama gak main. Lihat dirimu yang sekarang, celana jeans dengan hape dipinggang. Dandananmu sekarang klimis" jawab laki-laki tua itu sambil menepuk punggung Tono.
"Masih inget dia ya, lik!" tanya Jono ke Lik Sudar.
"Masih. Siapa yang gak inget sama Tono? Dia langgananku dulu. Liat nih masih aku simpan kenangan bersama Tono," tampak laki-laki tua itu mengambil sesuatu di laci uangnya.
Hati Tono tiba-tiba berdegup kencang.
"Mudah-mudahan dia sudah lupa," gumamnya.
"Limolas tahun aku nyimpen iki, le. Eh ndilalah kowe mrene. Kebeneran!" ujar laki-laki tua itu sambil menyodorkan buku kecil.
Mata Tono dan Jono terbelalak dengan buku kecil itu. Buku yang berisi bon utang Tono ke Lek Sudar, semasa dia masih duduk di bangku SMP.
Keterangan:
Lek artinya Paman.
Limolas tahun aku nyimpen iki, le. Eh ndilalah kowe mrene. Kebeneran! artinya Lima belas tahun aku menyimpan ini mas. Eh gak disangka-sangka kamu main kesini. Kebetulan!
Tulisan sudah di edit seperti yang di sini
akakaka masuk kandang singa :)))
ReplyDeletejadi inget bok kantik SMPku juga Pak Sudar ;)
hahahaha....sering ngutang ternyata :P
ReplyDeleteWahahaha, kocak Mak :D makin keren nih FFnya, maju terus pantang mundur Mak
ReplyDeleteTYPO : Bpk
ReplyDeleteahahaa, diingetnya karena punya utang toh.. X)
ReplyDeleteSatu lagi yang mengganjal nih, menurut saya judulnya cukup "Pecel Lek Sudar" karena kata-nya bermakna milik. Cmiiw
ReplyDeleteEdit :)
Deletekalau bisa ditulis catatan kaki buat menerangkan bahasa daerahnya, mbak :)
ReplyDeleteOke siap EDIT pak Guru ganteng
Deletewkwkwkwk...rekening utang..
ReplyDeletejadi ingat kantin sekolah nih upssss :P
kemajuannya tambah banyak ^_^ *tambah terharu :)
ReplyDeletehuehehehe lucu!! ;p mbak sri cantik, kalau captcha bisa dihapus bisa ga? punyaku gagal terus udah 2x nyoba, kayak lagi main kuis "coba lagi" hihi :)
ReplyDeletecaptcha? aku jg belum tahu ttg itu, coba tanya pada yg ahli seperti mak Carra mbak , makasih ya telah berkunjung :))
Deletehe...he...lucuu...
ReplyDeletewkwkkwkwkw dapet diary nieee :P
ReplyDeleteMbak penulisan "Monday FlasFiktion" itu lho juga lucu, selain ceritanya sendiri yang bikin saya ngikik, hehhehe... maaf fokusnya dobel :D
ReplyDeletewkwk.edit :)))
Deleterasain! hahaha... mbak gik lucu....
ReplyDeletewakakkakka.. masih inget aja utangnya.. keren!
ReplyDeleteHe he ... kena deh si Tono, hayo bayar utangnya :)
ReplyDeletekalo diitung dengan kadar inflasi, depresiasi, dan si-si lainnya, berapa ya jumlah utangnya sekarang? :p
ReplyDeleteMenurut saya, dialog Jawanya itu yg jadi kekuatan komedi di cerita ini. :D
ReplyDeleteMemang, dialek daerah itu selalu bisa memberikan sensasi tersendiri.
Klo cerita komedi jadi makin lucu, klo cerita drama jadi semakin dramatis.
Mbuahahaha... Utangnya berbungaaa buanyakkk ituuu, trus bukunya juga bisa di musiumkan :D
ReplyDeletetertembak twist cerita ini, hehehe sedikit menyinggung pengalaman pribadi hahahaha
ReplyDeletemasih ada aja itu buku..haha..
ReplyDeletekirain tuh buku perjalanan cinta kasih di SMP..
utk Captcha bisa dihilangkan di "setting" -> "posts and comments" -> "show word verification" -> "No".. CMIIW
^^
Hahaha.,....jebule utange akeh sampe dibukukan hahaha
ReplyDelete