Friday 5 April 2013

Lampu Bohlam # 6- Harga diri

"Silahkan isi voucernya disini." Sambil menyodorkan Hp

"Berapa"

"Dua puluh ribu aja"

"Uangnya mana?

"Isi aja dulu, kamu gak percaya saya". gertak laki-laki itu

"Maaf pak"

"Kamu tidak tau saya, saya aja bisa bayar kamu" sambil menuding kan tangan ke mukaku.

****

"Hari ini sudah sepi ada ada aja yang beli" gumamku.

Baru juga sebulan aku bekerja di konter hape ada-ada aja yang beli. Melihat karakter pembeli. Kebanyakan laki-laki. Mereka kadang menggodaku, kadang ketemu yang seperti itu, menggertak dan mengancam. 

Keesokan hari

"Hai..."

"Ya mas."

"Voucer yang seratus ribu ada gak, simpati."

"Ada, ini" sambil menyerahkan voucer simpati senilai 100 ribu.

" Sore ada acara gak mbak?"

" Gak , paling langsung pulang."

"Bisa gak kita jalan, sekedar nemenin mas makan"

" maaf mas"

"Hey...emang kamu harganya berapa. diajak nemenin makan aja gak mau. Harus dibayar kamu." Dengan nada kesalnya.

"Kok maksa ya nih orang". gumamku.

Mataku takut melihat mata laki-laki itu. Aku hanya diam dan takut.

"Nasib seorang SPG hape. Ahh...sudahlah semua pekerjaan punya resiko termasuk menghadapi orang-orang seperti ini". segera berkemas pulang.






1 comment:

  1. waktu saya lg wawancara pejalan kaki di pinggir jalan dlm rangka survei utk tgs kuliah, ada orang yang menawarkan saya pekerjaan sbg spg..
    saya lgsg menolak..
    bukan karena pekerjaannya, tp krn image org2 pd spg yg terlanjur menganggap rendah..
    kasian para spg yg baik2 :(

    ReplyDelete