 |
credit |
Cinta tak lepas dari takdir Tuhan.
Besok adalah hari bahagia Toni bersama pasangannya yang selama ini ia
idam-idamkan. Susi, namanya baru dikenalnya 3 bulan yang lalu. Pertemuan
mereka berkat sohib Toni yang memperkenalkannya. Pertemuan singkatnya
dengan Susi, membuat Toni segera mengakhiri masa lajangnya.Toni akan
menikah dengan Susi.
"Susi, hanya kaulah yang selama ini mas idam-idamkan"
"Ah...masa sih mas. Setau saya, saya ini gak ada yang istimewa. Liat
saja penampilanku, tak seperti orang Kota pada umumnya. Agak kuper dan
kurang modis. Mau ikut denganmu setelah menikah, apakah itu alasanmu mau
menikahiku?"
"Bukan itu, karna cinta" seraya mencium kening Susi.
Memandang sosok yang sedang berlalu dihadapannya, membuat Toni penuh
cemas. Kemudian ditarik kembali tangan Susi. Dan Susipun hanya tersenyum
sambil mencium tangan calon suaminya itu sambil berucap salam.
"Sebentar"
"Apalagi mas?"
"Ini"
"Parfum?"
"Yah"
"Wangi Melati?"
"Untuk malam pertama kita, aku mau kamu memakainya saat itu."
Susipun hanya tersenyum dan diraihnya parfum pemberian Toni. Merekapun
berpisah. Susipun beranjak mengendarai motor menuju rumahnya.
Braaakkkkkkk
Sesaat Susi berlalu terdengar suara 100 meter dari tempat bertemunya
mereka. Tonipun berlari penasaran melihat orang berlari-lari menghampiri
tempat kejadian. Seorang wanita tergetak bersimbah darah dengan tas
tangan berwarna merah marun. Isi taspun berhamburan keluar termasuk
sebuah parfum.
"Susi" teriaknya.
Sambil menggopoh tubuh Susi, akhirnya Toni membawanya kerumah sakit
terdekat. Susi tak tertolong. Kepalanya yang sempat terbentur aspal
jalan membuat pendarahan di otaknya tak berhenti. Akhirnya Susi
meninggal.
Bertepatan hari pernikahan
Hari yang paling dinanti Toni sepertinya gagal. Tamu undangan yang
sebatas teman dekat dan rekan kerjapun berubah menjadi hari berkabung.
Mereka berucap bela sungkawa pada keluarga Susi dan Toni.
Toni dalam kesedihannya. Disamping pusaran Susi di semayamkan, ia berucap
"Susi...aku bahagia duduk disampingku saat ini. Aku senang hari ini kita
bisa bersanding dalam sebuah dunia yang berbeda. Parfum yang ku berikan
padamu biarlah disini menemanimu. Aku akan datang setiap malam sekedar
mencium aroma tubuhmu melalui parfum itu" sambil meletakkan parfum di
atas tanah yang masih merah tempat Susi disemayamkan.
Tak lupa ia semprotkan parfum itu dan Tonipun tersenyum sambil menitikkan air matanya.
keep writing ya mba. masih banyak godaannya tuh, hehe. idenya oke, cuma butuh pengemasan yang bagus lagi biar hasilnya juga oke :)
ReplyDeletemakasih mak, ngomong2 godaan sebelah mana yah....? :)
ReplyDeleteMenurut saya yang sotoy dan geje, dialognya kok berasa datar ya mbak? Entah saya yang merasa saja atau bagaimana. Menurut saya mereka berdua kan pasangan ya, kurang 'hangat' dikit gitu mbak dialognya, hehe..
ReplyDeleteSaat mas Tom teriak "Susi" perlu dikasih tanda seru mbak, kan teriak, hehe :D
Ceritanya sih saya suka, demen2annya saya ini, hehe..
Trims :)
Ok thank
Deleteiyya, setuju sama mas digen :), tetep menulis ya mbak, semangat semangat ^_^
ReplyDeleteEndingnya sedih mbak..
ReplyDeleteceritanya keren, tapi dialognya datar yg juga jd kelemahan saya, sadar setelah bacanya hhehe
ReplyDeleteceritanya itu sekali baca langsung galau hehe :)
kasian :( hiks ..
ReplyDeleteAaaaaa... alur kecepatan. Seperti potongan-potongan cerita yang disambung dan perekatnya gak kuat menyatukannya.
ReplyDeletedan eyd-nya masih banyak yang perlu diperhatikan ;)
ReplyDeletemisalnya di rumah sakit itu kata di-nya dipisah ya, mbak
semangka2 :D
sepertinya ada sesuatu yg kurang, tapi apa ya.... hehehe... #bingungsendiri#
ReplyDeleteTekanan emosinya kurang, mbak. Jadi terasa datar... tetap Semangat, ya...
ReplyDeletecerita ini bisa dibikin lebih tragis romantis.
ReplyDeleteterus menulis ya mbak. oh ya, banyak baca juga karya sastra berbagai jaman dan genre. supaya lebih banyak inspirasi bagaimana mengemas cerita dengan lebih tajam...
tragis nih, tdk jadi menikah.
ReplyDeleteNah! Banyak baca ^_^
ReplyDeleteaihhh idenya Oke
ReplyDelete