Thursday 11 April 2013

Parfum


credit

Cinta tak lepas dari takdir Tuhan.
Besok adalah hari bahagia Toni bersama pasangannya yang selama ini dia idam-idamkan. Susi namanya baru dikenalnya 3 bulan yang lalu. Pertemuan mereka berkat sohib Toni yang memperkenalkannya. Pertemuan  singkatnya dengan Susi, membuat Toni segera memutuskan masa lajangnya.Toni akan menikah dengan Susi.
"Susi, hanya kaulah yang selama ini mas idam-idamkan"
"Ah...masa sih mas. Setau saya, saya ini gak ada yang istimewa. Liat saja penampilanku, tak seperti orang Kota pada umumnya. Agak kuper dan kurang modis.Mau ikut denganmu setelah menikah, apakah itu alasanmu mau menikahiku?"
"Bukan  itu, karna cinta" seraya mencium kening Susi.
Memandang sosok yang sedang berlalu dihadapannya, membuat Toni penuh cemas. Kemudian ditarik kembali tangan Susi. Dan Susipun hanya tersenyum sambil mencium tangan calon suaminya itu sambil berucap salam.
"Sebentar"
"Apalagi mas?"
"Ini"
"Parfum?"
"Yah"

"Aroma Melati?"
"Untuk malam pertama kita, aku mau kamu memakainya saat itu."
Susipun hanya tersenyum dan diraihnya parfum pemberian Toni. Merekapun berpisah. Susipun beranjak mengendarai motor menuju rumahnya.

Braaakkkkkkk

Sesaat Susi berlalu terdengar suara 100 meter dari tempat bertemunya mereka. Tonipun berlari penasaran melihat orang berlari-lari menghampiri tempat kejadian. Seorang wanita tergetak bersimbah darah dengan tas tangan berwarna merah marun. Isi taspun berhamburan keluar termasuk sebuah parfum.
"Susi" teriaknya.
Sambil menggopoh tubuh Susi, akhirnya Toni membawanya kerumah sakit terdekat. Susi tak tertolong. Kepalanya yang sempat terbentur aspal jalan membuat pendarahan di otaknya tak berhenti. Akhirnya Susi meninggal.
Bertepatan hari pernikahan
Hari yang paling dinanti Toni sepertinya gagal. Tamu undangan yang sebatas temen dekat dan rekan kerjapun berubah menjadi hari berkabung. Mereka berucap  bela sungkawa pada keluarga Susi dan Toni.
Toni dalam kesedihannya.Disamping pusaran Susi di semayamkan, dia berucap
"Susi...aku bahagia duduk disampingku saat ini. Aku senang hari ini kita bisa bersanding dalam sebuah dunia yang berbeda. Parfum yang ku berikan padamu biarlah disini menemanimu.Aku akan datang setiap malam sekenar mencium aroma tubuhmu melalui parfum itu" sambil meletakkan parfum di atas pusaran Susi.

Tak lupa dia semprotkan parfum itu dan Tonipun tersenyum sambil menitikkan air matanya.
















No comments:

Post a Comment