Friday, 19 July 2013

Cinta Matiku



"Siapa Ayahnya? Lalu,  apa kata warga tentang aib ini, Nis?" Tanya Ibu Nissa bertubi-tubi.

Nissa yang sejak tadi melamun, beranjak dari tempat duduknya. Berdiri di depan cermin dan melihat perutnya yang semakin membesar. 

Menuju ke lemari kemudian membukanya. Handphone yang sudah tiga bulan ini sengaja ia matikan kemudian di nyalakan kembali.
Teriakan Nissa tiada ampun di bawah nafsu bejad Rangga begitu jelas di dalam video handphonenya.

"Mana mungkin dia akan menjadi Ayah dalam kandunganku?" Nissa dalam bicaranya sendiri.

"Nissa. Apakhabar. Tiga bulan kamu sudah gak masuk sekolah" Terdengar sms masuk dari Fitri.

"Fitri!" Gumamnya sambil memegang handphone lalu berusaha menelponnya.

"Nis. Kemana saja kamu? Sepertinya kamu bakal di skor dari sekolah. "

"Aku...aku.."

"Aku sudah tau beritanya. Video mesum kamu dengan Rangga telah di sebar luaskan di handphone anak-anak satu sekolahan. Niss...Hallo..." Putus. 

Suara Fitri sengaja di hentikan oleh Nissa dengan mematikan handphonenya.

Nissa  menggeleng. Lalu, dibanting handphone yang berada di genggamannya. Nissa keluar kamar menuju dapur. Pikirannya kacau, benda di dapur itu sepertinya menarik perhatiannya.  Pisau siap di tancapkan ke dada Nissa  sambil berurai air mata. Lalu , urung. Di bungkuslah benda tajam itu ke dalam tasnya.

"Mau kemana Nis?" Tanya Ibu.

"Menemui teman. Ibu gak usah khawatir, "ujarnya menyakinkan Ibunya.

**********


"Rangga!"

Rangga kaget akan kehadiran Nissa di depannya. Dia berdiri lalu tersenyum melihat Nissa menemuinya.

"Hahaha.... Akhirnya kamu nyerah, Nis,"ujarnya sambil tertawa.

"Berhenti kamu tertawa, atau aku akan bunuh janin dalam perutku ini." Ancam Nissa sambil menghunuskan pisau ke arah perutnya.

"Upss...Jangan sayang. Itu bayiku jangan kau bunuh," ujar Rangga sambil memegang tangan Nisa yang menggengam pisau.

Nissa menangis, tubuhnya serasa lunglai tak bertulang. Tatapan matanya kosong lalu dia kembali berdiri menatap lelaki yang berada di depannya sambil menghunuskan pisau tepat dilehernya Rangga.

"Kamu yang harus mati, Rangga."


"Niss...apa-apan kamu ini." Sekejap  pisau yang berada digenggaman Nisa di lepaskan oleh Rangga kemudian di buang.


Nissa menjerit dan menangis sambil memukul badan Rangga. Badannya semakin lemah dan tak berdaya. Bibirnya bergetar.


"Baiklah, nikahi aku.  Aku sudah tidak kuat dengan omongan tetangga tentang kandunganku."


"Dengan senang hati. Ini yang aku harapkan selama ini. Menikah denganmu, Nis. Selamanya."


"Dengan satu syarat!"


"Syarat apa? aku akan memenuhinya."


"Ceraikan aku setelah anak ini lahir."


Dahi Rangga mengernyit. Di pandangilah wanita yang berada di depannya dengan rasa penasarannya.
Rangga menggeleng lalu menampar wajah Nisa.

Plaakkk

"Kamu bodoh!"

"Tidak! Menjadi bodoh jika aku menjadi istrimu selamanya."


"Hemm.Baiklah."


"Tanda tangan disini!" Nissa menyerahkan secarik kertas berisi perjanjian bermaterai.
Rangga menyetujuinya lalu menandatangin perjanjian itu.


Nissa kembali menuju Rumahnya. Di tengah perjalanan tepat di kebun teh Mandor Jono Nissa bertemu kembali Rangga beserta lima rekannya.


"Nissa!"


"Kamu mau ngapain lagi?" Tanya Nissa ketakutan.


Kelima rekan Rangga seketika memegang kedua tangan Nissa, salah satu mereka mengambil kertas perjanjian yang berada di dalam tas Nissa. 


"Hahaha...Musnah syaratnya. Besok aku kan ke rumah,  menikahimu dan kamu akan aku miliki. Selamanya, "ujar Rangga sambil menyobek kertas perjanjian.


Nissa meronta  dan menjerit berusaha melepaskan genggaman kedua tangan lelaki bertubuh kekar yang memegangnya.


"Rangga! Kamu baji**an." Sumpah serapah Nissa.


"Hahaha..." Rangga tertawa menang.


***********************

19 comments:

  1. Kasian Nisa.. :(

    Laporin polisi aja!

    *gemes*

    ReplyDelete
  2. Rangga sekarang dah penuh cinta lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cinta di paksakan hihih. Mkasih telah mampir

      Delete
  3. Weiis dasar Rangga cowok brengsek..makanya aku gak suka sama cowok #upzzz

    ReplyDelete
  4. Duh...miris ya. makanya nisa, sekolah dulu yg bener :(

    ReplyDelete
  5. Ceritanya miris.

    Sedikit masukan:

    1. Perhatikan tanda baca
    2. Ada typo

    Misalnya

    "Nissa. Apakhabar. Tiga bulan kamu sudah gak masuk sekolah" ---> "Nissa, apa kabar? Tiga bulan kamu sudah gak masuk sekolah."

    Semoga masukannya bisa diterima dengan baik :)

    ReplyDelete
  6. ngikik mbaca komennya mbak carra. tapi gak tau kenapa, mbacanya ikut deg2an lho :D. ithu si rangga cinta butha :P

    ReplyDelete
  7. tapi alasan rangga mencintai nissa kurang kuat,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak... :))) Terima Kasih dengan masukannnya :)))

      Delete