Friday 9 October 2015

Janji Ayah








“Besok kita akan melihat Matahari “

“Kapan?”

“Besok siang.Tapi, entahlah. Ayah ragu dapat libur apa tidak dengan kondisi ini. Kabut asap  yang menyelimuti kota ini sudah hampir dua bulan. “ Ujar Ayah ke Rangga sambil menyodorkan sebuah kacamata.

“Kacamata? Harusnya masker  dong ayah , hehe “  Ujar Rangga sambil tertawa.

“Oke. Siap Komandan kecil!Tosss dulu. Ayah berangkat!”

Sehari kemudian

Kring…kring .Suara sms masuk ke handphone Ibu.

“Assalamu’alaikum, bunda. Jangan lupa bilang sama Rangga. Siang ini Ayah jadi ngajak dia jalan-jalan sekedar melihat  kabut asap disekitar rumah. Ayah dapat ijin dari komandan. Tolong siapkan masker yang kemarin dia siapkan untuk dibagikan tetangga sekitar rumah.” 

“Wa’alaikumsalam. Baik, Ayah. Nanti bunda sampaikan ke Rangga. Hati- hati dijalan!” Jawab Ibu membalas sms  dari Ayah.

Kemudian Rangga berkemas dan bergegas mempersiapkan semua yang telah ia rencanakan bersama ayahnya.Tiga jam kemudian  ayah yang di tunggu Rangga  tak kunjung datang. Handphone ayah mati dua jam setelah sms. Ayah susah dihubungi. 

 “Seharusnya Ayah bisa pulang dalam tempo satu jam sampai rumah,”gumam Rangga dalam hatinya.

 “Ayah sudah pulang? “Tanya Ibu. 

Rangga hanya menjawab dengan gelengan kepala. Pandangan  matanya tak lepas dari halaman rumahnya. 

Tepat pukul setengah enam sore terdengar suara gaduh sirine ambulan. Suaranya semakin mendekat ke rumah . Dada Rangga  terdengar bergemuruh. Bayangan Ayah muncul dalam benaknya.
Ibu bergegas keluar. Diluar banyak teman ayah disana. Pakaian seragam coklat membawa sebuah peti mati. Peti itu kemudian ditaruh didepan rumah Rangga. Kemudian terdengar suara ketukan pintu. Ketukannya membuat wajah Ibu dan Rangga terlihat pucat pasi.

“Ayah!!Ayah, kenapa?”Teriak Rangga.

Rangga berlari menghampiri sekumpulan  orang berseragam coklat.

“Ayah kenapa, Om?” Tanya Rangga.

Ayah tewas dalam kecelakaan menuju pulang.  Kabut asap yang menelimuti Kota Riau Siang itu menghalangi jarak pandang jalan yang mengakibatkan pengendara Truk  tak melihat pengendara motor didepannya.Tubuhnya ditemukan siang tadi. Kabut asap sempat menyulitkan mengevakuasi tubuh ayah Rangga yang terlindas badan truk pasir.





#Disclaimir: Cerita diatas  fiktif belaka.Cerita diatas tidak bermaksut menyinggung perasaan orang lain. Cerita diatas hanya karangan penulis saja. Jika ada nama dan lokasi mungkin kebetulan saja. Terima kasih. 



1 comment: